Jumat, 30 Desember 2011

2011

Januari
Dalam Hiruk pikuk kebahagian Ulang Tahun Instansi, mendengar kabar mengenai kejelasan nasib kami sebagai anak magang "fresh graduate", kami (seangkatan) sudah bisa diklat di akhir bulan.
Akhir Januari.... Ketemu banyak teman baru, dan pertama kali melihat mu....
#witing tresno jalaran soko pandangan pertama
#semua lagu terasa easylistening

Februari-Maret
Menjalani Diklat dan merasakan saat-saat kita kembali termotivasi untuk "belajar".
#berharap Sheila On 7 gag mainin "bapak-bapak"

April
Masuk ke kantor dengan status bukan anak magang lagi.
Turonggo pertama=pit Onthel
Timbul rasa kangen.
#NP: Kutunggu kamu di Jakartamu
Mendung bergelayut, Mentor Hidup saya meninggalkan semua yang menyayangi beliau. Paman yang selalu memikirkan keadaan orang lain.
#Orang baik cepat dikangenin Tuhan

Mei
Stagnasi dalam masa adaptasi sebagai new comer,,
#yang muda yang gag dipercaya
hal yang sering terjadi di masa ini adalah ketika kita harus siap diplonco baik secara langsung atau tidak langsung oleh para senior.
#mars almamater berkumandang

Juni
Salah seorang "pahlawan" dalam perjalanan pendewasaan saya menghadap Sang Kuasa
#my aunt my hero
Mendeklarasikan diri untuk selalu belajar dari apapun (#dalam mimpi)
,,,, "If you stop Learning, you stop Leading",,,

Juli
Terlibat dalam hal-hal baru, tour of duty, menjalankan peran baru,,,,
sebuah peran yang banyak dijauhi orang karena faktor "S" (maybe Sentimentil)
#aku melihat dan bergaul dengan ketidak-lumrahan, berharap kelak aku tak seperti itu,,

Agustus
Mulai menggila dengan porsi kerja yang gila pula,,, dipaksa untuk dapat belajar lebih cepattttt!!!!
#di semua baliho ada iklan Spiderman 1,, uncle Ben nongkrong disitu, dengan cloud dekat kepala ..."dibalik kekuatan yang besar datang tanggung jawab yang besar pula".... #poor me uncle Ben

New Football Season,,
Juventus with Antonio Conte,,
New Expectation,,,
Wish OUR dream come true in the end of this season
In Conte WE believe!!!!

September
Back from long holiday, back from home,
selalu ada semangat baru ketika sehabis pulang kampung, dan itu sebatas "sehabis" pulang kampung,, wkwkwkwk...

Oktober
Feel that Five for Fighting make "superman" for me,, hahahahahahahahahaha #gedendase
semakin gag karuan dengan semua rutinitas.
#padamu NEGRI jiwaraga kami,, tapi jangan anak istri kami,,

November
Risiiiiinggggggggggggggg,,, Melambungggggggggggggggg,, Terbanggggggggg,,,,,
Berharap tak jatuh kedubraak,,
#tetap mencium bumi

Kehilangan fokus, dan dituntut konsisten,,
#anak polah, mugo bopo (+biyung) bungah

Desember
December is You.......
Your SWEET December,,,,,,,
All I WANT FOR DECEMBER END IS TO BE WITH YOU!!!

countdown is already end





..........2012??????..........

Happy New Year

Happy NeW Year
Happy Birthday BPK, 65th anniversary!!!!
Tanpa Resolusi Baru, hanya memperbarui semangat dan motivasi untuk bisa menggapai resolusi lama.

Kamis, 29 Desember 2011

ABS

ABS, Asal Bapak Senang, Asal Bos Senang, Asal Bokap Senang, Asal Babe Senang,, apapun lah kepanjangannya.......

Pertama mendengar istilah tersebut, terlintas sebuah pemikiran jijik untuk orang yang mengatakan "halah ABS" asal BOS senang,,

Seiring dengan waktu, ketika saya dihadapkan pada kondisi dekat dengan kekuasaan, "ABS" bukanlah suatu hal yang "menjijikan"
ABS ternyata "bukan" sikap menghalalkan segala cara untuk menarik perhatian sang bos, dengan melakukan hal-hal yang dapat menyenangkan hati bos,, singkatnya kalau kata orang ABS itu sikap menjilat,#

Tapi sekarang bagi saya tidak ada lagi pandangan seperti itu,

Mungkin postingan ini secara tidak langsung menyiratkan peribahasa "Gajah di pelupuk mata tak nampak, kuman di seberang lautan nampak" memang posisi kita berdiri untuk memandang suatu objek mempengaruhi apa yang kita lihat dari objek tersebut.

Kembali lagi, ketika saya ada di posisi dekat dengan "sang penguasa" maka mau tidak mau apapun yang saya lakukan adalah suatu upaya untuk membuat "beliau" senang.

Dalam point inilah kadang "yang diseberang sana" bilang bahwa mereka sedang melihat saya begitu membungkuk dan bertingkah gagu hanya untuk mencari perhatian BOS. #

Apapun lah itu, apapun yang terlihat dari seberang,

Kadang menjilat dan loyalitas memang hampir terlihat sama,
Menjilat adalah sebuah loyalitas semu yang hanya menginginkan kepuasan pribadi,
sedangkan loyalitas berdiri berseberangan didasarkan rasa respect yang tulus,

Entahlah, embuhlah,
saya sedang berdiri di tepian bibir pantai kala banyak orang berdiri di tepian lainnya,
dan entahlah apa yang sedang mereka lihat,

Saya tetap berpedoman ABS, Asalkan Bisa Melihat Bapak Senang,
Melakukan tugas sesuai dengan tupoksi yang ada,
Melakukan Perintah dan mandat yang diberikan selama dalam koridor yang "benar"
dan Menjadi tameng petama bagi atasan untuk setiap hal yang berpotensi mengancam kewibawaan dan melemahkan posisi atasan,,

Bekerja adalah sebuah Ibadah,
Bekerja adalah sebuah pengabdian,
Bekerja adalah sebuah pembelajaran langsung,
Bekerja adalah dengan Hati,

Kerja Keras, Kerja Tuntas, Kerja Iklhas,

))) Kebanggan staf adalah ketika melihat atasan selalu nyaman dengan kondisi kerjanya (produktif)
))) Kebahagiaan staf tentu saja ketika bosnya senang,
))) Kedukaan staf adalah ketika bos dalam posisi sulit, >>> sepatutnya kita tak meninggalkan beliau di tahap ini, kecuali saat beliau mencapai puncak ada saatnya kita harus keluar dari lingkaran.


#disclaimer: Opini Pribadi, tanpa ada tendensi dan maksud mengintimidasi

Selasa, 27 Desember 2011

Il Magico "8"

Il Principino Turin


Skipper Anfield Genk

Nice Miracle
Think Tank
Tiki Taka Teki

Fabulous Franky
Restless Rino


Incomparable player
Futura Capitano


"8"
berputar tanpa terlihat titik pangkal,
bukan "0" yang melingkar tanpa ada persinggungan,
Hanya berlari dan terus berlari di lapangan,
enggan melingkar dalam kenyamanan,

Mencoba memberi arti lebih,
hanya dengan terus berputar,
Berputar dalam batas yang tak terlihat ujung pangkalnya,,


Kamis, 15 Desember 2011

15 Desember

2011 menyisakan waktu dua minggu saja,
Desember 2011 sudah separuh jalan,
Januari 2012 sudah dekat lagi,,


Ya, hari ini tanggal 15 Desember,
Ada apa dengan hari ini???
Hari Ibu masih 7 hari lagi, hari natal masih 10 hari lagi, lantas ada apa dengan 15 Desember???


Hari ini hari yang spesial bagi saya, walaupun setiap hari terasa spesial juga, tapi Hari ini lebih spesial lagi,


Lantas apa yang spesial dari hari ini???

20 Tahun yang lalu di tanggal ini munculah sesuatu yang suatu saat nanti akan mampu merubah saya, tapi baru setelah 19 tahun baru ketemu dengan saya,,,, 

Hahahahahahahahahaha,,


Intinya hari ini terasa spesial saja, semua indah pada waktunya kata para penyanyi Pop,,


dan hari ini adalah hari dimana saya memulai kembali untuk selalu tidak terlalu terbang tinggi, tetap selalu membumi, dan menjoba mengurangi semua kerakusan dan keegoisan diri ini, 


Ya, hari ini saya bertekad untuk kembali berpuasa rutin, diluar puasa hari Raya,,

saat tidak nyambung



dan kembali, Hari ini terasa Spesial


Semoga mimpi-mimpi kita dapat menjadi nyata sejak hari ini..,,,


Selasa, 06 Desember 2011

Kamis, 24 November 2011

Dilarang Merokok!!!!!


Additional Special Warning
Bukan ingin menambah polemik mengenai untung dan rugi merokok,
Nggak pengen sharing juga tentang pengalaman keseharian ditemani oleh fine clove ciggarete
atau mempermasalahkan dan mendukung pemberlakuan larangan merokok yang sudah diundangkan,

Hanya untuk me-remind diri bahwa saya pernah dilarang merokok oleh orang yang saya sayangi,
Memang begitu sulit untuk meninggalkan "kebutuhan" merokok,
Tapi tidak ada salahnya bila mencoba untuk menguranginya,

Bukan semata-mata karena ingin mendapatkan hati si-Dia,
Tetapi mencoba untuk mengindahkan perhatian "Dia" kepada saya,

terima kasih atas "Additional Special Warning" darimu,

#berharap dirimu akan selalu menjadi pengingatku di sisa perjalanan panjang kehidupan ini,

Senin, 14 November 2011

Burung-Burung Manyar

Apa yang langsung ada di pikiran anda ketika ditanya mengenai karakteristik burung manyar?
Atau anda malah belum pernah melihat wujud burung Manyar?

Mungkin bagi anda yang belum pernah menjumpai si Burung Manyar ada baiknya anda mencari referensi mengenai burung ini atau datang ke Kebun Binatang (semisal masih ada), karena burung ini terbilang langka, apalagi kalau kita menunggunya di pelataran apartemen tercinta, hehehe....

Sekedar ingin melihat burung ini, mungkin  juga sekarang sudah langka di desa saya (tempat asal), tapi paling tidak saya pernah terkesima melihat burung kecil nakal ini di kebun belakang rumah, sewaktu saya masih kanak kanak,

Sayang pengalaman saya terjadi sebelum saya membaca buku "Burung-Burung Manyar" karya Y.B Mangunwijaya, sehingga gag pernah nggeh dengan kelakuan si Manyar Jantan dalam membuat sarang seperti yang dituturkan Romo Mangun,


"Burung-Burung Manyar" adalah sebuah buku yang penuh dengan pesan humanisme dari seorang penulis yang sangat Humanis. Buku yang lahir dari seorang tokoh keagamaan, seorang arsitek, seorang pendidik, dan seorang penggiat lingkungan. walaupun tidak pernah mengikuti sepak terjang sang penulis sewaktu masih sugeng tapi saya sangat mengagumi karya nyata Beliau di masyarakat dan kepribadiannya yang diwartakan melalui dunia maya maupun dari lisan orang per orang,

Dari buku yang berlatar perjuangan mempertahankan kemerdekaan ini terdapat pesan tersirat dan juga kias yang begitu banyak, diantaranya;

Soal "kharakter" kepribadian yang tergambar melalui pemilihan peran yang begitu cantik, tidak hanya pada diri tokoh utama Seta maupun Atik tetapi juga pada penempatan peran yang dibawakan tokoh lain,

Ada "romantisme" unik dan komplek yang di gambarkan dalam tingkah para jantan Burung Manyar saat membangun sarang, para Jantan berlomba-lomba membuat Sarang yang bagus untuk memikat wanitanya, setelah itu wanita yang "diperebutkan" memilih Jantan mana yang akan membuahi sel telurnya kelak, "hanya" dengan melihat kecocokan dengan sarang yang dibuat oleh si Pejantan, Romantisme ala telenovela tak berhenti disini, bagi para Jantan yang "ditolak" maka mereka akan membongkar sangkarnya, dan mengganti dengan yang baru, disesuaikan dengan tipikal Betina baru incarannya. Begitulah bagaimana "arjuna" mencari cinta versi Burung-burung manyar yang silahkan anda persepsikan sendiri-sendiri dengan kehidupan nyata anda, hehehe "...memanglah kita dapat sedih dan marah membongkar segala yang kita anggap gagal, namun semogalah kita memiliki keberanian juga untuk memulai lagi penuh harapan..."

Penggambaran Idelaisme "aku" yang diperankan tokoh Seta dalam memilih jalannya sesuai dengan apa yang dipercayanya, disini Y.B Mangunwijaya memberikan kita kebebasan untuk menafsirkan dan menempatkan tokoh Seta, mau kita tempatkan ke dalam blok Hitam atau Putih atau Abu-Abu, yang jelas semua yang dilakukan dan dipilih Seta ada alasan, ada suatu hal yang mendasarinya, dan dia sadar dengan apa yang dia pilih. Bagi saya ketrampilan penggambaran tokoh Seta ini yang sukar ditemukan dalam penulis jaman sekarang,,, (menurut saya). Selain itu ada sebuah pesan pendek dalam Novel ini , yang menyentil tingkah kita yang sangat memperdulikan "Citra Diri", yang sangat mengagungkan penilaian orang lain kepada kita ,sehingga terkadang kita lupa akan essensi lain dalam kehidupan kita #apa coba (mencoba menafsirkan yang tersirat dalam novel).

Ada muatan akademis yang tersirat dalam pledoi Atik saat pembelaan tesisnya "Jatidiri dan bahasa citra dalam struktur komunikasi varietas burung Ploceus Manyar",,, hal yang biasa tapi terasa luar biasa ketika saya membaca lagi kalimat ini “...Pertanyaan terakhir saudari Promovenda, apakah yang akan anda sarankan dari segi biologi untuk manusia masa kini, khususnya bangsa ini?...”,, huaaaaa sebuah kalimat tanya sederhana yang langsung mengena pada inti permasalahan, Sebagai orang yang sudah dikatakan "berpendidikan" sudahkah kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita pernah memberikan "saran", atas suatu permasalahan yang menjadi bidang kita, untuk kepentingan orang banyak (negara), atau paling tidak untuk sekumpulan orang disekitar kita? Atau diringkas, sudahkah ilmu kita memberikan manfaat bagi orang lain?

Semangat Nasionalisme, yang dituturkan dengan lugasnya, versi Seta atau versi Atik dkk, semua punya arti sendiri dalam melihat Nasionalisme. Membakar habis Nasionalisme seiring enyahnya penjajah, menggantinya dengan Revolusi yang cenderung Korupsi, atau tetap berpikir tentang Nasionalisme selayaknya Seta, Nasionalisme adalah apa yang menurut dia, bukan orang lain, wkwkwkwkwk,,,

Saking kompletnya Novel ini, untuk melengkapi latar cerita dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, maka ada satu pesan yang sangat masuk, walau diucapkan Seta tidak dalam kondisi perang, tapi pesan kepemimpinan ini malah ditujukan pada Atik untuk menghargai suaminya, yang dianggap Atik kurang Jantan, berikut petikannya, "... memimpin tidak selalu dengan komando. Kualitaslah yang memimpin dan kualitas sering menang tanpa kata… Ia memimpin seperti alam raya ini. Tanpa kata. Seperti karakter..."

Selain pesan pesan tersebut kualitas Novel ini juga ditunjukan dalam alurnya yang benar-benar spontanitas, kita harus membacanya sampai akhir untuk dapat menghubung-hubungkan makna apa yang tertuang dalam cerita sebelumnya, dan kita dibuat kecele dengan sedikit sad ending dari cerita ini, 

Mungkin saya salah satu yang berharap Cinta Seta dan Atik akan jadi nyata di akhir cerita, tapi Romo Mangun punya gaya yang memang akan sulit kembali ditemukan pada penulis-penulis sekarang, yang mulai menjamur, dengan banyak "tema" yang diusung, dan dengan banyak "media" penyaluran dalam pem-populeran karya mereka,


-----------Melakukan hal terbaik bagi orang lain, belum tentu itu baik menurut dirinya (orang lain itu lo) #E-Burung Manyar wkwkwkwkw

Senin, 31 Oktober 2011

Ciao AMANDA

30 Oktober 2011,

Kita akhiri semuanya disini,
Usiamu yang baru menginjak 6 Tahun cukuplah sudah,
Gag perlu lagi ditambah daftar rentetan mantan penghuni dan sudah gag usah dicari lagi para calon penghuni,
Karena cukup sampai disini saja kau memayungi kami,

Gag perlu kami daftar rentetan tingkah kocak saat bersama di bawah payungmu,
Cukuplah semua itu kami pakai sebagai bahan canda bila nanti berkumpul lagi,
Gag perlu juga kita bukukan sendu-merenung kala akhir semester datang,
Biarlah suatu saat nanti itu semua kami ceritakan di depan podium disertasi,

Ya terima kasih untuk kesetiaanmu menemani kami,
5 Angkatan keluar masuk peraduanmu,
23 Menus pernah menghiasi namamu,
Selamat Tinggal A.M.A.N.D.A,,,

sebuah rumah persinggahan yang membuat kami jadi keluarga,
sebuah kotak penyimpan rahasia 23 orang mantan mahasiswa Klaten,
sebuah tempat bertukar pikiran yang sampai sekarang belum tergantikan,,
One Day,.....Kami tunggu manifest mu dalam bentuk lain,

"dibawah atap ini bersama kita merajut mimpi, menggapai cita demi asa cerahnya bangsa"

Jumat, 21 Oktober 2011

Terangsang ++

Judul diatas cuma lamunan lain yang coba saya sambung-sambungkan (gathuk-gathukan) dengan isi postingan kali ini, hehehehe,,,, entah lamunan apa itu, terserah kepada anda,,

1 Tahun kelulusan dari dunia akademik telah berlalu (1 tahun pengumuman penempatan pun telah berlalu pula per 20 Oktober), kosong dari kegiatan akademik bukan kali ini saja saya alami.
4 tahun yang lalu, kurang lebih satu tahun saya pernah "nganggur" dari kegiatan belajar formal.
Bedanya kali ini saya tidak dituntut untuk segera kembali ke meja belajar, karena paling tidak ada sebuah modal yang telah saya punya, pengetahuan formal mungkin lebih tepat daripada disebut ketrampilan, karena saya sangsi apakah benar saya sudah "terampil" dalam bidang yang saya geluti.
 berlatarkan diploma 3 tanpa gelar Amd. resmi, secara teori tentu saya sudah terampil dalam bidang akademik yang telah saya jalani, secara teori sekali lagi (walaupun sebenarnya D3 dilarang banyak berteori).

Bagi saya masa-masa tanpa ada rutinitas untuk pergi ke meja belajar malah merangsang saya untuk dapat terus belajar. setidaknya bila belum dapat belajar untuk melanjutkan ke S1 atau DIV, saya belajar dari keseharian yang ada sekarang.
Selalu terangsang dengan hal-hal baru, selalu excited dengan pengalaman-pengalaman baru,
Ada banyak kekonyolan dan kebodohan yang terjadi selama menghadapi hal-hal baru, tapi bagi saya itulah essensi dari "belajar tanpa meja belajar". dari kesalahan kita belajar untuk tidak kembali salah.

semoga kelak kalau sudah kembali ke meja belajar, saya tetap selalu terangsang untuk menerima apapun hal baru, tanpa merasa diri ini tak butuh semua hal yang baru itu.


 

Rabu, 12 Oktober 2011

12-10-10

Layaknya sebuah Sinetron, ending dari cerita sudah dapat ditebak mau lari kemana, begitu juga dengan nasib anak-anak rajin yang ada di bangku perkuliahan, probabilitas kemungkinan endingnya sama adalah besar, "di Wisuda."
Saya adalah penggemar film dengan alur ending dimana tokoh utama dalam film tersebut "mati" atau kata lain nya sad ending, Semoga saja bukan karena itu maka perjalanan akhir saya di bangku Diploma 3 tidak dihiasi dengan keikutsaertaan saya di acara Wisuda... ya saya tidak ikut Wisuda pada angkatan saya di tahun 2010 lampau. (baca juga di : Wisuda?)


Gambar diatas adalah Sebuah editan Banner yang sempat saya buat, sekedar menyemangati diri sendiri di penghujung masa kuliah, sebuah antusiasme normal dari seorang mahasiswa di penghujung perjuangan bertahannya di kampus rimbun di selatan Jakarta.

Hanya karena sebuah alasan prinsip (sebuah hal yang sangat abstrak), dan memang ada kuasa lain yang menghendaki cerita berakhir lain dengan apa yang diharapkan oleh penonton. 

Perhelatan di atas hanyalah sebuah mimpi bagi saya, 
#Duduk berurutan di barisan belakang dengan sobat, menunggu nama kita dipanggil kedepan,
#Berjabat tangan dan memeluk erat para sahabat seperjuangan yang sudah saling menguatkan selama 3 tahun masa kuliah,
#dan yang terpenting melihat dari kejauhan senyum merekah orang tua saya, yang bangga melihat putranya mengenakan Toga,

Biarlah 3 item terakhir cukup saya pegang erat, untuk saya wujudkan kedepan, [dengan sedikit editan tentunya. . . . hehehehehe....]
#Duduk berurutan di barisan depan dengan sobat, menunggu nama kita dipanggil kedepan,
#Berjabat tangan dan memeluk erat para sahabat seperjuangan yang sudah saling menguatkan selama tugas belajar,
#dan yang terpenting melihat dari kejauhan senyum merekah orang tua saya, yang bangga melihat putranya  akhirnya mengenakan Toga,

Semoga....,
Semoga Sang Sutradara mengabulkan aspirasi para penonton sinetron setianya,
untuk membuat ending nya seperti yang banyak orang inginkan,,,

 
----Tepat satu tahun yang lalu saya turut berbahagia dengan di Wisudanya teman-teman seangkatan di SICC sentul,
tahun ini, di tanggal yang sama, saya ucapkan selamat buat adik-adik yang telah diwisuda, (ihadiri oleh Pak Menteri lagi), Sekali lagi selamat, selamat datang di area dimana semua hal kembali kepada anda, Ya atau Tidak, Ikut atau Tidak Ikut.


Senin, 10 Oktober 2011

wisuda?

Foto diatas diambil kurang lebih 3 Tahun yang lampau,
Foto kelulusan wisuda saya kah??
Hemmm.... 3 Tahun yang lalu saya masih berstatus mahasiswa semester 2 akhir yang baru saja dinyatakan layak melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan status "dipertanyakan".
Lantas kenapa gerangan ada foto saya disitu???
Selayaknya inti dari sebuah wisuda yang "hanya" sebuah ceremony belaka, maka saya adalah bagian dari "ceremony" bersama kelulusan kakak-kakak "sepetarangan" yang telah banyak memberi makna dalam 2 Semester pertama kehidupan saya di Jakarta.


-Sebuah Foto yang selalu membuat saya berpikir juga sampai saat ini, apa sih maksudnya keberadaan saya disitu??? toh bukan saya yang telah wisuda.
-Sebuah foto yang sempat membawa mitos bahwa karena foto inilah maka akhirnya nanti saya tidak ikut Wisuda di kelulusan angkatan saya, [karena sudah punya foto wisuda tentunya],,, hehehehe
-Sebuah Foto yang selalu menguatkan saya selama 4 semester akhir, kalau mereka bisa kenapa saya tidak (walaupun saya sadar kualitas saya dibawah mereka, ....dulu...., ....mungkin.....)
-Sebuah Fotoyang menyadarkan saya saat ini, bahwa Direktur STAN tidak pernah salah (teledor) telah meluluskan kami, [semoga] ....apapun statusnya...., dimanapun tempatnya sekarang,


#sebuah refleksi 1 tahun kelulusan (walaupun hanya dengan ijazah diploma 3 tanpa stempel Kemendiknas)
#sebuah curahan rasa kangen keluarga seperantauan yang sering kami sebut "amanda"..... dibawah atap ini bersama kita merajut mimpi, menggapai cita demi asa cerahnya bangsa.....

Kamis, 06 Oktober 2011

Kepompong

Perlu menunggu waktu "lama"  hanya untuk menjadi Kupu-Kupu,
Indah memang warna kupu-kupu tetapi terlalu rentan,
Bukannya lebih garang saat wadak berwujud Ulat?




Kenapa Kupu-Kupu harus berawal dari Ulat,
Kenapa tidak dari Kupu-kupu--Kepompong--Kupu-kupu?
Haruskah ia mesti "buruk diri" dulu sebelum tersadar dan menjadi "bagus diri?
Kenapa tidak dari "buruk diri" langsung ke "bagus diri"?


Kenapa harus ada "kepompong" diantara mereka?
yang vakum dari masa kemarin untuk menjelang masa yang di depan,


Entahlah,,, 






#posting perdana di bulan oktober setelah lama vakum

Senin, 22 Agustus 2011

Mudik dengan si Besi Tua

Kondisi Abstrak (waktu kecil, entah sekarang)

Waktu kecil gambar diatas bagi saya hanyalah sebuah hal yang abstrak, mana mungkin ada kereta dengan penumpang berjubel sampai keluar.
Tetapi seiring waktu yang katanya sudah jaman globalisasi dimana pelayanan umum yang menyentuh masyarakat bawah sudah dikatakan memadai kalau tidak mau dibilang belum merata, masih saja ada fenomena menggunungnya penumpang sarana transportasi massa, terutama menjelang dan sesudah Lebaran.
Penumpang berdesak-desakan di dalam kereta, bahkan ada yang berdiri terus di dalam kereta dari jakarta sampai jogja/semarang/malang/surabaya. inikah Indonesiaku? inikah pelayanan masyarakat yang telah berubah, yang telah berbeda dari kala aku masih kecil (8 tahun), benarkah ini sudah berubah, apakah bisa suatu saat nanti kita tak perlu pusing untuk mengantre tiket mudik bila akan menghadapi lebaran, kita tak perlu cemas untuk kembali ke perantauan takut kehabisan tiket, mungkinkah Indonesiaku seperti itu bisa terwujud?


SEMOGA.

Selasa, 16 Agustus 2011

Dirgahayu Negri-ku

malem 17-an
Bulan Agustus adalah bulan Kelahiran Negara Indonesia, 17 Agustus adalah hari Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia dari masa penjajahan.
lantas ada apa dengan 16 Agustus??? 16 Agustus adalah hari bersejarah dimana sekumpulan pemuda mendesak para tokoh yang dianggap sebagai pemimpin untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, yang saat itu sedang dalam keadaan status quo setelah kekalahan jepang terhadap sekutu dalam PD II.
Tindakan pemuda yang tanpa kompromi dan sedikit basa-basi (tidak berpikir panjang) ini lah yang akhirnya memaksa Soekarno dan Hatta beserta tokoh lainnya memproklamirkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka.
Sikap para pemuda pejuang kemerdekaan yang sangat aktif inilah yang sekarang mulai luntur dalam era kemerdekaan ini, pemuda cenderung statis dan cuek terhadap permasalahan negara, para pemuda sekarang ibarat sebuah target market bagi media, mereka mudah terbawa kepada situasi yang dibangun oleh media massa/elektronik. mencaci maki sana-sini dan berteriak keras tentang Ironi ketidakadilan tetapi menutup diri rapat untuk bersentuhan dengan Ironi (tapi cuma sebagian saja menurut pendapat penulis).


Mari kita pemuda, merapatkan jarak untuk bersama memberikan yang terbaik untuk bangsa yang telah merdeka 66 Tahun lalu. Kadang revolusi tidak harus membawa perubahan signifikan atau melibatkan khalayak umum, kadang revolusi harus dimulai dari diri sendiri. untuk berhenti "memaki kenapa bisa??" dan menggantinya dengan "mari bersama kita bisa".....


Dirgahayu Indonesiaku,
Dirgahayu Negriku,


Sebuah lirik dari Bapak Kusbini untuk melengkapi semarak 17 Agustus Tahun ini,


Padamu Negri ( Padamu Negara Republik Indonesia)


Padamu Negri Kami Berjanji...........(semoga bukan hanya janji-janji tanpa isi)
Padamu Negri Kami Berbhakti..........(untuk masa depanmu yang lebih baik)
Padamu Negri Kami Mengabdi........(semoga tiada pamrih disini)


Bagimu Negriiii Jiwa Raga Kami.......(ya, untukmu Negri Jiwa Raga Kami!!!!)


#hari ini tanggal 16 Agustus (malem pitulasan), kangen semarak suasana kampung kalau seperti ini. 

Senin, 08 Agustus 2011

The Ginger Prince

David Beckham, mantan rekan setim: "Paul (Scholes) adalah salah satu pemain yang selalu dibicarakan orang lain. Bahkan di Real Madrid, para pemain selalu berkata kepada saya 'Seperti apa dia,' Mereka menghormati dia sebagai seorang sepakbola."

Wayne Rooney , penyerang MU: "Dia akan sangat dirindukan. Dia pemain terbaik yang pernah bermain bersama saya. 
Dwight Yorke, mantan rekan setim: "Ketika anda berbicara tentang legenda sebuah pertandingan, dia berada di atas sana. Dua puluh piala sejak tahun 1994, dia terlihat bisa lebih baik dan lebih baik..." 
Pep Guardiola : "Diantara pemain Manchester United, saya akan pilih Paul Scholes. Dia gelandang terbaik di eranya. Saya akan senang bila bisa bermain bersamanya."
Gary Neviile pernah berkata " ... lihatlah performanya di usia seperti ini, jika saya masih bisa tampil layaknya dia, saya berpikir kembali untuk pensiun dalam waktu dekat..."
Jose Mourinho : "Scholes merupakan pemain luar biasa. Bagiku, dengan pengalaman yang ada, Scholes adalah salah satu gelandang terbaik di dunia. Man. United beruntung memilikinya."
Anceloti saat ditanya pendapatnya tentang pemain MU menjawab "... saya tidak pernah tertarik kepada pemain-pemain MU, yaaaah kecuali Scholes..."
"...Scholes tidak gampang memberikan bola kepada pemain lawan. Jika saja ia orang Spanyol ia bakal mendapat pujian lebih...” kata Xavi
Zinedine Zidane: "Lawan terkuatku? Scholes dari Manchester. Dia midfielder yang komplit."
Cesc Fabregas: "Aku ingin selevel dengan Scholes. Dia yang terbaik di Premier League."
Patrick Viera: "Pemain di Premiership yang paling aku hormati?? Scholes."
Thierry Henry: "Aku tidak mengerti kenapa Scholes tidak pernah mendapatkan Player of the Year Award."
Marcello Lippi "Paul Scholes akan menjadi pilihan pertamaku bila memilih tim terbaik. Pemain terpenting United."
Edgar Davids: "Kami (midfielders) mencoba menjadi sebagus dia. Setiap orang bisa belajar dari Paul Scholes."
A Shearer: "Banyak psepakbola yg akan memilih Scholes sbg pemain yg plg dihormati. Pemain yg plg berbakat n konsisten yg prnh kita miliki"
Eidur Gudjohnsen: "Scholes adlh salah satu pemain yg paling komplit yg pernah aku lihat.
Micah Richards, pemain Manchester City: "Dia selalu berada di posisi yang tepat, dia seorang gelandang yang lengkap. Dia pemain favorit saya sepanjang masa, luar biasa.."
Sam Allardyce (ex manager Bolton): "Tidak ada midfielder yang lebih baik darinya di dunia."
Juan Seba Veron (ex Man Utd) saat berseragam Chelsea diwawancara soal pemain terbaik di Inggris: "Scholes."

Ayah/suami/bintang yang rendah hati


Bagi saya dia adalah pemain ter-idola, sampai-sampai nama email yahoo saya saya ambil dari nama scholes (scolesy). di dalam dan di luar lapangan dia adalah panutan nomor satu, kesederhanaan dalam permainan ia terapkan juga di luar lapangan.
Talenta nya yang luar biasa tentu saja bisa semaunya dia tawarkan ke klub lain yang mampu menggajinya lebih dari United, layaknya pemain muda-muda jaman sekarang yang sudah membanderol atau dibanderol dengan harga selangit cuma hanya karena aksi musimannya.
Seorang yang beken tapi tak pernah sok ngartis, bahkan minim komentar, baginya sepakbola adalah di dalam lapangan, setelah itu adalah kehidupan pribadinya dengan keluarganya.
Superstar yang rendah hati, seorang gelandang cerdas. Pemain tangguh dilapangan walau mengidap asma.pengumpan silang tanpa tandingan.
Menurut saya kalau mau mengerti secara simpel arti filosofi Kick and Rush nya Premier League, cukup kita  lihat saja gaya permainan Scholes yang dikelilingi winger-winger cepat, umpan silang jauh yang tepat tanpa harus melihat si penerima. satu-dua sentuhan,, keeping bola sempurna, daya tempur tanpa kompromi, umpan-umpan impossible,,
heemmm tentu saja sebagai seorang pecandu dan penikmat sepakbola bakal merindukan aksi-aksi si "pangeran jahe" di layar kaca setelah ia mengakhiri petualangan di rumput hijaunya sebagai pemain saat partai  perpisahan dirinya antara MU dan New York Cosmos dengan skor 6-0 dimana Paul mencetak gol pembuka.
terima kasih Paul Scholes untuk keteladananmu dalam bermain sepakbola dan menjalani kehidupan di luar lapangan, saya akan sangat merindukan si pendek no 18 berambut jahe dari old trafford.

nb: komen Sir A. Ferguson, saya rela kehilangan pemain-pemain seperti Beckham (C. Ronaldo juga mungkin) tapi tidak untuk Paul Scholes dan Ryan Giggs.

Kamis, 04 Agustus 2011

Rumah

"...Bagi mereka yang tak pernah meninggalkan rumah mungkin tidak akan pernah tahu arti sebenarnya dari rumah..." hal ini pernah diujarkan maestro peran kita Putu Wijaya. Berbicara tentang rumah memang selalu membuat bersemangat, terutama bagi para perantau (istilah yang sering dipakai untuk orang yang rela meninggalkan rumah untuk mencari sesuap nasi, menuntut ilmu atau mengabdikan diri untuk sesuatu). Rumah secara umum dapat diartikan sebagai tempat tinggal, tempat istirahat, tempat berteduh, tempat membangun keluarga, tempat berkembang bagi anak-anak, tempat memadu kasih sepasang suami istri atau tempat pelarian dari semua kepalsuan. Di jaman Globalisasi (jaman dimana semua bisa dipandang secara bulat, Global, globe) ini pengertian rumah bagi orang-orang urban metropolis berubah menjadi sempit, rumah bagi mereka adalah persinggahan sementara, rumah ibarat arti harafiah hotel jaman dulu, tempat istirahat sementara, datang ke rumah malam, langsung tidur, pagi bangun tidur sudah meninggalkan rumah.
Bagi saya (dan kebanyakan orang mungkin) rumah seperti kotak pandora, yang menyimpan semua rahasia, borok dan watak saya selama masa pendewasaan dan pertumbuhan, tempat berbagi kebahagiaan serta kesedihan dengan tawa dan tangis, tempat kita bertelanjang diri seutuhnya tanpa harus pura-pura menjadi siapa dan apa, tempat kita mendapat curahan kasih dari dua orang manusia yang rela membimbing kita, membiayai kita bahkan memberi makan.
Rumah bagai Folder penyimpan rekaman jejak perjalanan hidup kita. banyak memori indah/getir seperti tertinggal begitu saja ketika kita meninggalkan rumah (merantau).
Tak pelak kerinduan terhadap rumah seperti bara sekam yang siap untuk kembali membara sewaktu-waktu.
Dengan jauh dari rumah kita dapat melihat secara nyata betapa indahnya keadaan rumah yang sangat kita rindukan, dengan jauh dari rumah pula kita bisa berdiri secara netral bahwa ada polemik (keruwetan)nyata yang sedang terjadi di rumah, yang mungkin sewaktu kita dirumah pura-pura acuh kita tak tau.

Apapun arti rumah, apapun pengertian dari rumah, saya selalu rindu untuk bisa pulang ke rumah.
Mungkin ini juga alasan para pemudik lebaran, untuk selalu rela berkorban duit berapapun atau rela berdesak-desakan antri tiket dan berdesak-desakan di Kendaraan transportasi Mudik lebaran, hanya untuk pulang kerumah.
Ya pulang kerumah, pulang untuk memeluk hangat keluarga yang berada di rumah,
Ya pulang kerumah, pulang untuk bercumbu dengan indahnya memori masa lampau di sana,
Ya pulang kerumah, pulang untuk selalu ingat dari mana kita berasal,

Jumat, 29 Juli 2011

Enjoy Your Ride

Terkadang kita merasa sulit untuk dapat menentukan waktu, dimana kapan kita bisa menikmati setiap saat yang berlalu dengan kegiatan-kegiatan favorit atau menghabiskan semua waktu yang kita punya dengan rutinitas kesibukan yang enggan untuk memberi celah pada jenis kegiatan baru.
Semua terasa otomatis, terus mengalir dan berulang-ulang, capek, jenuh, susah, senang, sendiri, kebersamaan, kewajiban, tuntutan nurani, kepuasan pribadi, sepertinya semuanya sama hanya karena terbungkus dalam kata "rutinitas", bukannya tidak mau keluar dari zona aman atau kasarnya nyaman, setiap ada yang berdenging "jalani saja" lantas apa perlu kita mengindahkan kata "berevolusilah".
Saya sendiri seperti tidak pernah sadar untuk berubah, atau memang saya memang tidak mau berubah, dalam artian berubah secara radikal. malas, indisipliner, kolot, inkonsisten seperti lembam bersemayam. Bagi saya berubah atau tidak berubah adalah sebuah pilihan, tidak perlu saya paksakan, setiap waktu yang berlalu berulang-ulang yang akhirnya membentuk sebuah rutinitas juga adalah sebuah pilihan bagi saya, karena saya terlalu "kolot" untuk berupaya melompat jauh kedepan, melewati beberapa hal yang "kalian" lihat tidak penting, karena dalam setiap perjalanan ini saya tidak mau melewatkan sejengkal pun jalan yang akan saya lewati hanya untuk melompat atau malah "menyidat jalan" agar bisa sedikit cepat dari kerumunan.
Karena saya percaya hanya dengan melewati semua jengkal jalan yang ditempuh, saya akan "matang" bila nanti telah mencapai tujuan.
#dari jepretan teman fb

nb: Tulisan pertama setelah sadar bahwa menulis itu tidak asal, karena tulisan asal=sampah
      Tapi masih tetap saja tulisan saya ini seperti sampah.
      Mencoba bantu buang sampah pada tempatnya, karena bantar gebang sudah penuh.

Senin, 30 Mei 2011

Saya +Pocari Sweat "Get A Fixie Bike"

Ini kali pertama saya ikut sejenis kuis,
kuis kali ini disponsori oleh Pocari sweat dengan tag line Saya + Pocari Sweat "get a fixie bike"
dalam kontes ini para peserta dapat membuat desain sepeda fixie mereka masing-masing sesuai dengan seleranya, walaupun bentuk dasarnya sudah ada default-nya,

ini link desain sepeda fixie saya
http://www.pocarisweat.co.id/fixie/gallery/258091
vote dan kamu juga bisa bikin sendiri fixie mu seperti yang kamu mau,,
calon teman si onthel

Minggu, 29 Mei 2011

Final Liga Champions 2011

Mungkin tulisan ini hanya sebuah harapan pribadi dari penulis yang berisi prediksi subjektif (bisa dibilang pemikiran emosional) mengenai pendapat akan adanya sejarah baru di dunia sepakbola.
Final liga Champions Eropa 2011, sebelumnya kita kesampingkan dahulu pendapat tentang ideal atau tidak idealnya partai final ini, yang akan mempertemukan 2 tim besar berkarakter di eropa, Manchester United FC dan FC Barcelona. Karena saat kita mengusung kata “ideal” maka prespektif pribadi dan kefanatikan kita kepada klub sepakbola tercinta tentu akan melihat partai ini sebagai penutup musim yang membosankan. Bagaimana tidak membosankan, Barca sudah 2 kali masuk final LC dalam kurun waktu 3 musim ini, bahkan MU selama 4 musim terakhir telah 3 kali tampil di partai final LC, dan baru tahun 2009 di Roma keduanya bertemu di final LC.
2 tim dengan pendidikan muda yang bagus

Sudah banyak prediksi yang dibuat oleh media olahraga, pengamat sepakbola sampai para pemain sepakbola sendiri, dengan berbagai tajuk, dan berbagai analisis yang diimbuhi aroma personal “sepantasnya”. “time to revenge”, pembuktian supremasi ferguson, tuah keberuntungan chicarito, angkernya wembley stadium merupakan intisari dari pendapat-pendapat yang condong ke MU, sedangkan berbagai opini yang mengusung Barca sebagai unggulan mengobarkan kehebatan tiki-taka para alumnus lamasia, “unstoppable messiah”, sampai fakta piala LC pertama Barca yang diperoleh di Wembley Stadium.
Tanpa memperlebar kata-kata, ditengah tarot antar masyarakat yang sangat rame, siapa yang akan menang, skor berapa yang akan terjadi, siapa yang akan mencetak gol, 90 menit atau plus extra time, atau malah sampai adu penalti, dan tanpa menutup mata pada tarot-tarot yang menyangkut detil-detil kecil pertandingan. Disini saya tidak akan membahas tentang gaya permainan kedua klub bagi saya semua orang (red:penikmat sepakbola) sangat paham dengan plus minus teknik dan taktik kedua klub besar ini, dan bagi saya tidak ada unsur kebetulan juga mereka bisa bertemu di final untuk kedua kalinya ini, lepas dari segala kontroversi tentu mereka sangat layak dengan ketangguhan masing-masing tim. 
Sekali lagi mengulangi pembukaan postingan ini, semua yang saya ungkapkan hanya sebuah ekspresi emosional belaka, di Final Match May 28 2011 at Wembley Stadium, Manchester United FC versus Barcelona FC saya Cuma berharap 2 pemain yang saya idolakan bisa dimainkan dan mencetak gol, hehehehehe, mereka adalah Ryan Gigs dan Paul Scholes. Harapan ini bukan bermaksud merendahkan kualitas para bintang lain di kedua klub (ada messi, ada rooney, villa, xavi, iniesta, park, berbatov, pedro). Harapan ini pun diluar konteks pribadi saya yang juga bukan seorang Manchunian dan juga bukan anti Blaugrana, semua ini murni emosi pribadi yang Cuma ingin meramaikan pemanasan final LC. Apapun hasil dari pertandingan ini, ini adalah sejarah baru sepakbola dunia, eropa khususnya.

PS: semua tulisan ini hanya terprovokatori pertandingan perpisahan Gary Neville, antara MU VS juve,

Jumat, 27 Mei 2011

Remember "sabtu wage may 2006"

duaaaaar, gelegar keras membangunkanku di sabtu pagi 27 Mei 2006, kurang lebih begitu suara yang saya dengar 5 tahun yang lalu, entah suara itu bersumber dari gunung meletus atau dari rumah yang ambruk, yang dapat saya pastikan hanyalah  debu tebal yang menutupi pemandangan ratanya kampung halamanku. 5 tahun sudah bencana gempa bumi DIY-Jateng berlalu, banyak cerita tentunya yang masih menempel di memori para korbannya, sebuah tragedi yang banyak merubah nasib orang-orang pedesaan di selatan provinsi Jawa Tengah dan sebagian besar Provinsi DIY.
Tentu saja saat ini keadaan sudah mulai pulih dan stabil kembali, pembangunan dan berbagai macam program pemulihan seperti dipacu cepat untuk mengembalikan keadaan seperti masa pra-gempa. benarkah keadaan sudah mulai kembali seperti dulu kala? bukan kapasitas saya untuk menjawab itu tentunya, bukan peran saya juga untuk memwartakan banyaknya kontroversi selama era pemulihan.
Tepat 5 tahun lalu saya membuktikan sendiri bahwa memang kita tak sepenuhnya berkuasa atas diri kita, ada suatu hal besar di luar kita yang menggerakan kita (red: Gusti), dalam hitungan detik dari keadaan setengah sadar dari bangun tidur di kamar secara reflek saya sudah sampai di halaman rumah karena goncangan keras (rumah rata sampai pondasi, teras rumah rubuh tepat di dekat posisi saya berdiri). ketika saya membuka mata lebar betapa turut runtuh hati ini melihat sekitar hanya horizon yang penuh kepulan depu yang membatasi penglihatanku, tak ada lagi rumah berdiri, dan tak ada lagi pagar pembatas pekarangan, apa yang barusan terjadi gumamku dalam hati,,
Spontan berbagai macam suara ikut menggema, bukan gempa susulan tapi teriakan menyebut nama Tuhan, tangisan, rintihan sampai sedu sedan bersatu jadi satu, moment sepersekian menit yang paling trenyuh dalam hidup saya. saya yakin saat seperti itu belum pernah dibayangkan sebelumnya akan mereka alami oleh semua penduduk di kampung saya, menjadi korban gempa bumi, ya memang bencana tidak mengenal permisi dan tidak mengenal seleksi para korbannya.
Melihat dan mengatasi kepanikan (ada isu tsunami), mengevakuasi mayat dari timbunan bangunan kemudian memakamkannya selayaknya, menyelamatkan para korban yang tak berdaya ke green zone, zona aman jauh dari sisa bangunan dan pohon (kami pikir gempa pun mampu merobohkan pohon). mencoba menenangkan para korban yang kehilangan anggota keluarga, kehilangan harta (misal: rumah baru jadi, mobil baru, dll), dan mencari bantuan darurat dari para kerabat luar kota, semua itu baru kali pertama saya alami dan saya bergumam bahwa ini semua nyata, nyata didepan mata saya ketika saya baru bangun tidur di awal liburan panjang saya, ini bukan mimpi buruk yang membangunkan tidur, ini nyata!!
Kesedian dan duka mendalam, trauma berlebihan terhadap goyangan dan getaran, kebingungan akan hari esok menggelayut di tenda pengungsian (kami mengungsi karena gempa susulan berkelanjutan hampir selama 1 minggu), semua itu semakin menambah suramnya 3 malam pertama di tenda pengungsian ditengah beberapa korban yang terluka dan anak-anak kecil (bayi) yang menangis tak menentu (hujan yang sangat deras, guntur yang menggelegar dan mati lampu menghiasi 3 malam kami di tenda pengungsian), "iki kiamat cilik" (kiamat kecil) kata para pengungsi.
entah berapa total nyawa yang terengkuh, entah cacat fisik apa yang melekat sampai sekarang, entah berapa kerugian material yang ditanggung (dikurangi dengan bantuan pemerintah tentunya, adakah yang untung?),entah duka apa yang membekas di setiap insan korban gempa bumi Diy Jateng 2006 ini, setahu saya (bahkan umum) bencana selalu meninggalkan kesedihan yang mendalam dan tak akan pernah diharapkan terjadi (lagi).
5 tahun sudah semua terjadi, semakin membuat kami paham dengan kredo selalu ada hikmah di balik sebuah musibah. memang tak seperti dulu (pra-gempa) keadaan kampung halamanku (banyak lokasi bermain yang menghilang), tapi tetap menawarkan kenyamanan dan keramahan khas yang selalu menjadi candu buat saya untuk pulang ke rumah. pasca gempa kami menggali lagi apa yang disebut Gotong royong membangun kembali apa yang dinamakan kekeluargaan dan kearifan lokal menyusun kembali apa yang dikenal dengan tepo seliro atau saling menghargai, dan yang pasti 5 tahun sudah tertanam kepada kami rasa berserah diri kepada Sang Pencipta.
5 tahun yang tak terlupakan juga bagi saya, perjalanan pendewasaan diri, letupan rindu keluarga, kehilangan 2 sahabat dekat, kehilangan beberapa tetangga yang sampai sekarang masih saya ingat bagaimana cerita mereka kehilangan nyawa, kisah klasik pendidikan saya (dari 1 tahun pengangguran tanpa kuliah, hingga akhirnya lulus D3), kisah persahabatan SMA yang memorable, rengkuhan kekeluargaan masyarakat kampung halaman.
nrimo yen di dum
ps: saya bersyukur tidak ada korban nyawa dari keluarga saya akibat bencana ini. terima kasih terspesial buat dua adik saya, kalian berdua memang dikirim Tuhan tidak hanya untuk menghiasi hidup saya tetapi juga menyelamatkan hidup saya. terima kasih buat semua orang yang selama ini telah menguatkan saya.
Dan terima kasih kepada Ida Sang Yang Widhi Wasa untuk semuanya yang telah terjadi dan akan terjadi.

gambar di ambil dari my.opera.com/kristianto.