Senin, 30 Mei 2011

Saya +Pocari Sweat "Get A Fixie Bike"

Ini kali pertama saya ikut sejenis kuis,
kuis kali ini disponsori oleh Pocari sweat dengan tag line Saya + Pocari Sweat "get a fixie bike"
dalam kontes ini para peserta dapat membuat desain sepeda fixie mereka masing-masing sesuai dengan seleranya, walaupun bentuk dasarnya sudah ada default-nya,

ini link desain sepeda fixie saya
http://www.pocarisweat.co.id/fixie/gallery/258091
vote dan kamu juga bisa bikin sendiri fixie mu seperti yang kamu mau,,
calon teman si onthel

Minggu, 29 Mei 2011

Final Liga Champions 2011

Mungkin tulisan ini hanya sebuah harapan pribadi dari penulis yang berisi prediksi subjektif (bisa dibilang pemikiran emosional) mengenai pendapat akan adanya sejarah baru di dunia sepakbola.
Final liga Champions Eropa 2011, sebelumnya kita kesampingkan dahulu pendapat tentang ideal atau tidak idealnya partai final ini, yang akan mempertemukan 2 tim besar berkarakter di eropa, Manchester United FC dan FC Barcelona. Karena saat kita mengusung kata “ideal” maka prespektif pribadi dan kefanatikan kita kepada klub sepakbola tercinta tentu akan melihat partai ini sebagai penutup musim yang membosankan. Bagaimana tidak membosankan, Barca sudah 2 kali masuk final LC dalam kurun waktu 3 musim ini, bahkan MU selama 4 musim terakhir telah 3 kali tampil di partai final LC, dan baru tahun 2009 di Roma keduanya bertemu di final LC.
2 tim dengan pendidikan muda yang bagus

Sudah banyak prediksi yang dibuat oleh media olahraga, pengamat sepakbola sampai para pemain sepakbola sendiri, dengan berbagai tajuk, dan berbagai analisis yang diimbuhi aroma personal “sepantasnya”. “time to revenge”, pembuktian supremasi ferguson, tuah keberuntungan chicarito, angkernya wembley stadium merupakan intisari dari pendapat-pendapat yang condong ke MU, sedangkan berbagai opini yang mengusung Barca sebagai unggulan mengobarkan kehebatan tiki-taka para alumnus lamasia, “unstoppable messiah”, sampai fakta piala LC pertama Barca yang diperoleh di Wembley Stadium.
Tanpa memperlebar kata-kata, ditengah tarot antar masyarakat yang sangat rame, siapa yang akan menang, skor berapa yang akan terjadi, siapa yang akan mencetak gol, 90 menit atau plus extra time, atau malah sampai adu penalti, dan tanpa menutup mata pada tarot-tarot yang menyangkut detil-detil kecil pertandingan. Disini saya tidak akan membahas tentang gaya permainan kedua klub bagi saya semua orang (red:penikmat sepakbola) sangat paham dengan plus minus teknik dan taktik kedua klub besar ini, dan bagi saya tidak ada unsur kebetulan juga mereka bisa bertemu di final untuk kedua kalinya ini, lepas dari segala kontroversi tentu mereka sangat layak dengan ketangguhan masing-masing tim. 
Sekali lagi mengulangi pembukaan postingan ini, semua yang saya ungkapkan hanya sebuah ekspresi emosional belaka, di Final Match May 28 2011 at Wembley Stadium, Manchester United FC versus Barcelona FC saya Cuma berharap 2 pemain yang saya idolakan bisa dimainkan dan mencetak gol, hehehehehe, mereka adalah Ryan Gigs dan Paul Scholes. Harapan ini bukan bermaksud merendahkan kualitas para bintang lain di kedua klub (ada messi, ada rooney, villa, xavi, iniesta, park, berbatov, pedro). Harapan ini pun diluar konteks pribadi saya yang juga bukan seorang Manchunian dan juga bukan anti Blaugrana, semua ini murni emosi pribadi yang Cuma ingin meramaikan pemanasan final LC. Apapun hasil dari pertandingan ini, ini adalah sejarah baru sepakbola dunia, eropa khususnya.

PS: semua tulisan ini hanya terprovokatori pertandingan perpisahan Gary Neville, antara MU VS juve,

Jumat, 27 Mei 2011

Remember "sabtu wage may 2006"

duaaaaar, gelegar keras membangunkanku di sabtu pagi 27 Mei 2006, kurang lebih begitu suara yang saya dengar 5 tahun yang lalu, entah suara itu bersumber dari gunung meletus atau dari rumah yang ambruk, yang dapat saya pastikan hanyalah  debu tebal yang menutupi pemandangan ratanya kampung halamanku. 5 tahun sudah bencana gempa bumi DIY-Jateng berlalu, banyak cerita tentunya yang masih menempel di memori para korbannya, sebuah tragedi yang banyak merubah nasib orang-orang pedesaan di selatan provinsi Jawa Tengah dan sebagian besar Provinsi DIY.
Tentu saja saat ini keadaan sudah mulai pulih dan stabil kembali, pembangunan dan berbagai macam program pemulihan seperti dipacu cepat untuk mengembalikan keadaan seperti masa pra-gempa. benarkah keadaan sudah mulai kembali seperti dulu kala? bukan kapasitas saya untuk menjawab itu tentunya, bukan peran saya juga untuk memwartakan banyaknya kontroversi selama era pemulihan.
Tepat 5 tahun lalu saya membuktikan sendiri bahwa memang kita tak sepenuhnya berkuasa atas diri kita, ada suatu hal besar di luar kita yang menggerakan kita (red: Gusti), dalam hitungan detik dari keadaan setengah sadar dari bangun tidur di kamar secara reflek saya sudah sampai di halaman rumah karena goncangan keras (rumah rata sampai pondasi, teras rumah rubuh tepat di dekat posisi saya berdiri). ketika saya membuka mata lebar betapa turut runtuh hati ini melihat sekitar hanya horizon yang penuh kepulan depu yang membatasi penglihatanku, tak ada lagi rumah berdiri, dan tak ada lagi pagar pembatas pekarangan, apa yang barusan terjadi gumamku dalam hati,,
Spontan berbagai macam suara ikut menggema, bukan gempa susulan tapi teriakan menyebut nama Tuhan, tangisan, rintihan sampai sedu sedan bersatu jadi satu, moment sepersekian menit yang paling trenyuh dalam hidup saya. saya yakin saat seperti itu belum pernah dibayangkan sebelumnya akan mereka alami oleh semua penduduk di kampung saya, menjadi korban gempa bumi, ya memang bencana tidak mengenal permisi dan tidak mengenal seleksi para korbannya.
Melihat dan mengatasi kepanikan (ada isu tsunami), mengevakuasi mayat dari timbunan bangunan kemudian memakamkannya selayaknya, menyelamatkan para korban yang tak berdaya ke green zone, zona aman jauh dari sisa bangunan dan pohon (kami pikir gempa pun mampu merobohkan pohon). mencoba menenangkan para korban yang kehilangan anggota keluarga, kehilangan harta (misal: rumah baru jadi, mobil baru, dll), dan mencari bantuan darurat dari para kerabat luar kota, semua itu baru kali pertama saya alami dan saya bergumam bahwa ini semua nyata, nyata didepan mata saya ketika saya baru bangun tidur di awal liburan panjang saya, ini bukan mimpi buruk yang membangunkan tidur, ini nyata!!
Kesedian dan duka mendalam, trauma berlebihan terhadap goyangan dan getaran, kebingungan akan hari esok menggelayut di tenda pengungsian (kami mengungsi karena gempa susulan berkelanjutan hampir selama 1 minggu), semua itu semakin menambah suramnya 3 malam pertama di tenda pengungsian ditengah beberapa korban yang terluka dan anak-anak kecil (bayi) yang menangis tak menentu (hujan yang sangat deras, guntur yang menggelegar dan mati lampu menghiasi 3 malam kami di tenda pengungsian), "iki kiamat cilik" (kiamat kecil) kata para pengungsi.
entah berapa total nyawa yang terengkuh, entah cacat fisik apa yang melekat sampai sekarang, entah berapa kerugian material yang ditanggung (dikurangi dengan bantuan pemerintah tentunya, adakah yang untung?),entah duka apa yang membekas di setiap insan korban gempa bumi Diy Jateng 2006 ini, setahu saya (bahkan umum) bencana selalu meninggalkan kesedihan yang mendalam dan tak akan pernah diharapkan terjadi (lagi).
5 tahun sudah semua terjadi, semakin membuat kami paham dengan kredo selalu ada hikmah di balik sebuah musibah. memang tak seperti dulu (pra-gempa) keadaan kampung halamanku (banyak lokasi bermain yang menghilang), tapi tetap menawarkan kenyamanan dan keramahan khas yang selalu menjadi candu buat saya untuk pulang ke rumah. pasca gempa kami menggali lagi apa yang disebut Gotong royong membangun kembali apa yang dinamakan kekeluargaan dan kearifan lokal menyusun kembali apa yang dikenal dengan tepo seliro atau saling menghargai, dan yang pasti 5 tahun sudah tertanam kepada kami rasa berserah diri kepada Sang Pencipta.
5 tahun yang tak terlupakan juga bagi saya, perjalanan pendewasaan diri, letupan rindu keluarga, kehilangan 2 sahabat dekat, kehilangan beberapa tetangga yang sampai sekarang masih saya ingat bagaimana cerita mereka kehilangan nyawa, kisah klasik pendidikan saya (dari 1 tahun pengangguran tanpa kuliah, hingga akhirnya lulus D3), kisah persahabatan SMA yang memorable, rengkuhan kekeluargaan masyarakat kampung halaman.
nrimo yen di dum
ps: saya bersyukur tidak ada korban nyawa dari keluarga saya akibat bencana ini. terima kasih terspesial buat dua adik saya, kalian berdua memang dikirim Tuhan tidak hanya untuk menghiasi hidup saya tetapi juga menyelamatkan hidup saya. terima kasih buat semua orang yang selama ini telah menguatkan saya.
Dan terima kasih kepada Ida Sang Yang Widhi Wasa untuk semuanya yang telah terjadi dan akan terjadi.

gambar di ambil dari my.opera.com/kristianto.

Kamis, 05 Mei 2011

Skenario

Menurut saya film (movie) dikatakan bagus jika sang sutradara mampu mengemas skenario yang disajikan secara apik, tentu saja dengan tidak mengenyampingkan faktor-faktor lain yang turut berpengaruh. Di dalam skenario telah ditentukan arah cerita sekaligus akhir dari sebuah film, dimana sang pembuat skenario-lah yang berkuasa, tak peduli apa pendapat penonton, bagaimana sebaiknya akhir film dan tak menghiraukan seharusnya yang baik bagaimana menurut kebiasaan, karena sang pembuat skenario adalah "tuhan" cerita tersebut. Semakin tidak dapat ditebak dari awal bagaimana nanti jalan cerita sebuah film, semakin menambah point plus sebuah film dikatakan bagus.
Jika saya berandai-andai, perjalanan hidup setiap orang adalah sebuah film lantas apa benar garis nasib adalah skenario hidupnya? Sebagaimana yang diyakini, "hidup" ini sudah digariskan. apapun yang sudah terjadi dan yang akan terjadi sudah dibuat oleh Sang Director. Lantas apakah juga masih berlaku pendapat saya, bila perjalanan hidup seseorang sukar ditebak kemana arahnya maka itu lah "film hidup" yang bagus.
setiap langkah=skenario hidup kita
Selayaknya di dalam film, dimana para aktor bermain sesuai dengan peran yang diberikan dan mengikuti alur cerita yang tertera dalam skenario, kita pun tanpa disadari melakukan hal yang sama. Mengemban sebuah karakter watak yang diberikan dan perlahan menapaki setiap sekuel takdir kita.
Tak jarang film yang bagus membawa emosi para penonton ke dalam  suasana yang ada, terkadang penonton merasa gregetan atau malah tidak setuju terhadap alur dalam film tersebut, 'ini kok begini', 'seharusnya tidak begitu'.
Dalam skenario hidup kita, banyak hal memang masih menjadi misteri bagaimana nanti akhirnya, tapi ada pula yang sudah dapat ditebak bagaimana kelanjutan ceritanya (baca:oleh banyak orang).
Lantas bagaimana dengan orang-orang (red:penulis) yang masih mencari-cari karakter yang ingin dibawakan, yang masih belum tersadar bahwa hidup ini sudah ada skenarionya, yang tidak percaya akan pendapat orang lain mengenai akhir dari  "salah satu" sekuel hidupnya???
Apakah dalam "film hidup" ini berlaku juga tebakan murahan seperti di sinetron televisi, kisah cinta "terlarang" tidak akan berujung bahagia di akhir episode nanti (sad ending), mungkinkah sebaliknya?

#ditulis dalam proses mencari apa arti kata "ikhlas"
 dan diposting sehabis hujan pertama di bulan Mei 2011
(gambar diunduh dari si-jalang.blogspot.com)

Selasa, 03 Mei 2011

After The Rain #Music Biz

Sebuah lagu yang saya temukan beberapa waktu lalu (secara tidak sengaja) ketika sedang mencari lagu-lagu Adhitia Sofyan, sebuah lagu bertema "cinta" yang punya lirik sederhana tapi sangat mewakili suasana yang ingin digambarkan sang penyanyi. Dalam lagu tersebut digambarkan seorang kekasih yang sedang dilanda rindu berat dengan pujaan hatinya yang berada jauh dengannya, dimana Adhit menyuguhkan setting cerita itu saat setelah hujan reda.

After The Rain
by Adhitia Sofyan
If I could bottled the smell of the wet land after the rain

I’d make it a perfume and send it to your house

If one in a million stars suddenly will hit satellite

I’ll pick some pieces, they’ll be on your way


In a far land across

You’re standing at the sea

Then the wind blows the scent

And that little star will there to guide me


If only I could find my way to the ocean

I’m already there with you

If somewhere down the line

We will never get to meet

I’ll always wait for you after the rain
Beberapa hari ini, lagu "after the rain" menjadi pengisi deretan playlist di jet audio saya. kesukaan saya pada lagu ini tidak hanya sebatas sentimentil pribadi terhadap penyayinya, atau karena memang keadaan hati yang mungkin sedang melow, tapi karena "keberhasilan" lagu ini membawa saya pada suasana yang di gambarkan, selain tentunya karena alasan materi lagu ini sangat bagus, dan cuaca belakangan yang sering hujan.
"after the rain" setelah hujan memang merupakan momen yang istemewa (apalagi hujannya saat sore hari), karena saat itu sering muncul fenomena-fenomena alam yang mengagumkan, munculnya pelangi, munculnya sorot kuning sore, timbulnya suasana dingin menyejukan dan tentunya saya sangat setuju dengan apa yang di utarakan Adhitia, bau harum tanah setelah turunnya hujan adalah wewanginan alami yang membuat rileks tubuh, dan sampai saat ini belum ada pabrikan perfume yang membuat wangi tanah setelah hujan reda.
Dan satu lagi tambahan, saat hujan reda adalah saat dimana kita kembali melangkah setelah terhadang oleh hujan.
saya sangat senang setelah hujan reda!!
and I'll always wait for you after the rain!!

Minggu, 01 Mei 2011

konco kentel!

konco selawase

empat sosok yang ada di foto tersebut salah satunya telah mendahului menghadap Tuhan yang maha esa,
Astikarana Mahayogi (kaus putih) sahabat dalam segala hal, membuktikan bahwa terkadang orang baik tidak berlama-lama di dunia ini, karena mungkin amal perbuatannya sudah cukup untuk masuk surga (Moksa).

-dalam foto: Budi Handayani (cewek), Y Doan Parpito A.A (Gondrong), Saya (gak keliatan mukanya), Astikarana Mahayogi.
kita tak perlu berteriak kalau kau sahabatku, dan kita tak perlu bertanya apakah aku sahabatmu.