Senin, 22 Agustus 2011

Mudik dengan si Besi Tua

Kondisi Abstrak (waktu kecil, entah sekarang)

Waktu kecil gambar diatas bagi saya hanyalah sebuah hal yang abstrak, mana mungkin ada kereta dengan penumpang berjubel sampai keluar.
Tetapi seiring waktu yang katanya sudah jaman globalisasi dimana pelayanan umum yang menyentuh masyarakat bawah sudah dikatakan memadai kalau tidak mau dibilang belum merata, masih saja ada fenomena menggunungnya penumpang sarana transportasi massa, terutama menjelang dan sesudah Lebaran.
Penumpang berdesak-desakan di dalam kereta, bahkan ada yang berdiri terus di dalam kereta dari jakarta sampai jogja/semarang/malang/surabaya. inikah Indonesiaku? inikah pelayanan masyarakat yang telah berubah, yang telah berbeda dari kala aku masih kecil (8 tahun), benarkah ini sudah berubah, apakah bisa suatu saat nanti kita tak perlu pusing untuk mengantre tiket mudik bila akan menghadapi lebaran, kita tak perlu cemas untuk kembali ke perantauan takut kehabisan tiket, mungkinkah Indonesiaku seperti itu bisa terwujud?


SEMOGA.

Selasa, 16 Agustus 2011

Dirgahayu Negri-ku

malem 17-an
Bulan Agustus adalah bulan Kelahiran Negara Indonesia, 17 Agustus adalah hari Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia dari masa penjajahan.
lantas ada apa dengan 16 Agustus??? 16 Agustus adalah hari bersejarah dimana sekumpulan pemuda mendesak para tokoh yang dianggap sebagai pemimpin untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, yang saat itu sedang dalam keadaan status quo setelah kekalahan jepang terhadap sekutu dalam PD II.
Tindakan pemuda yang tanpa kompromi dan sedikit basa-basi (tidak berpikir panjang) ini lah yang akhirnya memaksa Soekarno dan Hatta beserta tokoh lainnya memproklamirkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka.
Sikap para pemuda pejuang kemerdekaan yang sangat aktif inilah yang sekarang mulai luntur dalam era kemerdekaan ini, pemuda cenderung statis dan cuek terhadap permasalahan negara, para pemuda sekarang ibarat sebuah target market bagi media, mereka mudah terbawa kepada situasi yang dibangun oleh media massa/elektronik. mencaci maki sana-sini dan berteriak keras tentang Ironi ketidakadilan tetapi menutup diri rapat untuk bersentuhan dengan Ironi (tapi cuma sebagian saja menurut pendapat penulis).


Mari kita pemuda, merapatkan jarak untuk bersama memberikan yang terbaik untuk bangsa yang telah merdeka 66 Tahun lalu. Kadang revolusi tidak harus membawa perubahan signifikan atau melibatkan khalayak umum, kadang revolusi harus dimulai dari diri sendiri. untuk berhenti "memaki kenapa bisa??" dan menggantinya dengan "mari bersama kita bisa".....


Dirgahayu Indonesiaku,
Dirgahayu Negriku,


Sebuah lirik dari Bapak Kusbini untuk melengkapi semarak 17 Agustus Tahun ini,


Padamu Negri ( Padamu Negara Republik Indonesia)


Padamu Negri Kami Berjanji...........(semoga bukan hanya janji-janji tanpa isi)
Padamu Negri Kami Berbhakti..........(untuk masa depanmu yang lebih baik)
Padamu Negri Kami Mengabdi........(semoga tiada pamrih disini)


Bagimu Negriiii Jiwa Raga Kami.......(ya, untukmu Negri Jiwa Raga Kami!!!!)


#hari ini tanggal 16 Agustus (malem pitulasan), kangen semarak suasana kampung kalau seperti ini. 

Senin, 08 Agustus 2011

The Ginger Prince

David Beckham, mantan rekan setim: "Paul (Scholes) adalah salah satu pemain yang selalu dibicarakan orang lain. Bahkan di Real Madrid, para pemain selalu berkata kepada saya 'Seperti apa dia,' Mereka menghormati dia sebagai seorang sepakbola."

Wayne Rooney , penyerang MU: "Dia akan sangat dirindukan. Dia pemain terbaik yang pernah bermain bersama saya. 
Dwight Yorke, mantan rekan setim: "Ketika anda berbicara tentang legenda sebuah pertandingan, dia berada di atas sana. Dua puluh piala sejak tahun 1994, dia terlihat bisa lebih baik dan lebih baik..." 
Pep Guardiola : "Diantara pemain Manchester United, saya akan pilih Paul Scholes. Dia gelandang terbaik di eranya. Saya akan senang bila bisa bermain bersamanya."
Gary Neviile pernah berkata " ... lihatlah performanya di usia seperti ini, jika saya masih bisa tampil layaknya dia, saya berpikir kembali untuk pensiun dalam waktu dekat..."
Jose Mourinho : "Scholes merupakan pemain luar biasa. Bagiku, dengan pengalaman yang ada, Scholes adalah salah satu gelandang terbaik di dunia. Man. United beruntung memilikinya."
Anceloti saat ditanya pendapatnya tentang pemain MU menjawab "... saya tidak pernah tertarik kepada pemain-pemain MU, yaaaah kecuali Scholes..."
"...Scholes tidak gampang memberikan bola kepada pemain lawan. Jika saja ia orang Spanyol ia bakal mendapat pujian lebih...” kata Xavi
Zinedine Zidane: "Lawan terkuatku? Scholes dari Manchester. Dia midfielder yang komplit."
Cesc Fabregas: "Aku ingin selevel dengan Scholes. Dia yang terbaik di Premier League."
Patrick Viera: "Pemain di Premiership yang paling aku hormati?? Scholes."
Thierry Henry: "Aku tidak mengerti kenapa Scholes tidak pernah mendapatkan Player of the Year Award."
Marcello Lippi "Paul Scholes akan menjadi pilihan pertamaku bila memilih tim terbaik. Pemain terpenting United."
Edgar Davids: "Kami (midfielders) mencoba menjadi sebagus dia. Setiap orang bisa belajar dari Paul Scholes."
A Shearer: "Banyak psepakbola yg akan memilih Scholes sbg pemain yg plg dihormati. Pemain yg plg berbakat n konsisten yg prnh kita miliki"
Eidur Gudjohnsen: "Scholes adlh salah satu pemain yg paling komplit yg pernah aku lihat.
Micah Richards, pemain Manchester City: "Dia selalu berada di posisi yang tepat, dia seorang gelandang yang lengkap. Dia pemain favorit saya sepanjang masa, luar biasa.."
Sam Allardyce (ex manager Bolton): "Tidak ada midfielder yang lebih baik darinya di dunia."
Juan Seba Veron (ex Man Utd) saat berseragam Chelsea diwawancara soal pemain terbaik di Inggris: "Scholes."

Ayah/suami/bintang yang rendah hati


Bagi saya dia adalah pemain ter-idola, sampai-sampai nama email yahoo saya saya ambil dari nama scholes (scolesy). di dalam dan di luar lapangan dia adalah panutan nomor satu, kesederhanaan dalam permainan ia terapkan juga di luar lapangan.
Talenta nya yang luar biasa tentu saja bisa semaunya dia tawarkan ke klub lain yang mampu menggajinya lebih dari United, layaknya pemain muda-muda jaman sekarang yang sudah membanderol atau dibanderol dengan harga selangit cuma hanya karena aksi musimannya.
Seorang yang beken tapi tak pernah sok ngartis, bahkan minim komentar, baginya sepakbola adalah di dalam lapangan, setelah itu adalah kehidupan pribadinya dengan keluarganya.
Superstar yang rendah hati, seorang gelandang cerdas. Pemain tangguh dilapangan walau mengidap asma.pengumpan silang tanpa tandingan.
Menurut saya kalau mau mengerti secara simpel arti filosofi Kick and Rush nya Premier League, cukup kita  lihat saja gaya permainan Scholes yang dikelilingi winger-winger cepat, umpan silang jauh yang tepat tanpa harus melihat si penerima. satu-dua sentuhan,, keeping bola sempurna, daya tempur tanpa kompromi, umpan-umpan impossible,,
heemmm tentu saja sebagai seorang pecandu dan penikmat sepakbola bakal merindukan aksi-aksi si "pangeran jahe" di layar kaca setelah ia mengakhiri petualangan di rumput hijaunya sebagai pemain saat partai  perpisahan dirinya antara MU dan New York Cosmos dengan skor 6-0 dimana Paul mencetak gol pembuka.
terima kasih Paul Scholes untuk keteladananmu dalam bermain sepakbola dan menjalani kehidupan di luar lapangan, saya akan sangat merindukan si pendek no 18 berambut jahe dari old trafford.

nb: komen Sir A. Ferguson, saya rela kehilangan pemain-pemain seperti Beckham (C. Ronaldo juga mungkin) tapi tidak untuk Paul Scholes dan Ryan Giggs.

Kamis, 04 Agustus 2011

Rumah

"...Bagi mereka yang tak pernah meninggalkan rumah mungkin tidak akan pernah tahu arti sebenarnya dari rumah..." hal ini pernah diujarkan maestro peran kita Putu Wijaya. Berbicara tentang rumah memang selalu membuat bersemangat, terutama bagi para perantau (istilah yang sering dipakai untuk orang yang rela meninggalkan rumah untuk mencari sesuap nasi, menuntut ilmu atau mengabdikan diri untuk sesuatu). Rumah secara umum dapat diartikan sebagai tempat tinggal, tempat istirahat, tempat berteduh, tempat membangun keluarga, tempat berkembang bagi anak-anak, tempat memadu kasih sepasang suami istri atau tempat pelarian dari semua kepalsuan. Di jaman Globalisasi (jaman dimana semua bisa dipandang secara bulat, Global, globe) ini pengertian rumah bagi orang-orang urban metropolis berubah menjadi sempit, rumah bagi mereka adalah persinggahan sementara, rumah ibarat arti harafiah hotel jaman dulu, tempat istirahat sementara, datang ke rumah malam, langsung tidur, pagi bangun tidur sudah meninggalkan rumah.
Bagi saya (dan kebanyakan orang mungkin) rumah seperti kotak pandora, yang menyimpan semua rahasia, borok dan watak saya selama masa pendewasaan dan pertumbuhan, tempat berbagi kebahagiaan serta kesedihan dengan tawa dan tangis, tempat kita bertelanjang diri seutuhnya tanpa harus pura-pura menjadi siapa dan apa, tempat kita mendapat curahan kasih dari dua orang manusia yang rela membimbing kita, membiayai kita bahkan memberi makan.
Rumah bagai Folder penyimpan rekaman jejak perjalanan hidup kita. banyak memori indah/getir seperti tertinggal begitu saja ketika kita meninggalkan rumah (merantau).
Tak pelak kerinduan terhadap rumah seperti bara sekam yang siap untuk kembali membara sewaktu-waktu.
Dengan jauh dari rumah kita dapat melihat secara nyata betapa indahnya keadaan rumah yang sangat kita rindukan, dengan jauh dari rumah pula kita bisa berdiri secara netral bahwa ada polemik (keruwetan)nyata yang sedang terjadi di rumah, yang mungkin sewaktu kita dirumah pura-pura acuh kita tak tau.

Apapun arti rumah, apapun pengertian dari rumah, saya selalu rindu untuk bisa pulang ke rumah.
Mungkin ini juga alasan para pemudik lebaran, untuk selalu rela berkorban duit berapapun atau rela berdesak-desakan antri tiket dan berdesak-desakan di Kendaraan transportasi Mudik lebaran, hanya untuk pulang kerumah.
Ya pulang kerumah, pulang untuk memeluk hangat keluarga yang berada di rumah,
Ya pulang kerumah, pulang untuk bercumbu dengan indahnya memori masa lampau di sana,
Ya pulang kerumah, pulang untuk selalu ingat dari mana kita berasal,