Jumat, 11 Oktober 2013

kereta

selalu ada cerita dalam setiap perjalanan,
kadang saya berpikir inti dari hidup ini adalah bagaimana kita menjalani perjalanan ini untuk sampai ke tujuan akhir,
dan inti dari perjalanan adalah bertemu orang-orang baru, sembari sesekali mengambil nafas panjang untuk sekedar menyarikan yang sudah terjadi,
hidup itu misteri, gag pernah dapat kita menduga apa yang akan terjadi selanjutnya, setelah momen ini.
siapakah yang akan kita temui, apa yang akan kita lakukan, apa yang akan kita terima, semuanya sebenarnya memang sudah digariskan, dibukukan sebelum transaksi kalau istilah akuntansinya, 
lantas mengapa kita masih mencoba? mencoba sesuatu yang "kata orang" sudah ketahuan dimana ujungnya, 
bukannya semuanya toh akan ada kepastiannya?!



seperti saat ini, saya sedang menempuh perjalanan pulang kampung, berada di sebuah gerbong kereta, dari jakarta menuju klaten, bukan kali pertama ini saya naik kereta, terlampau sering kalau mau dikata, semua jenis kereta dan semua jadwal kereta pernah saya coba,

tetapi, ya tetapi selalu ada ceria dari setiap perjalanan naik kereta,
dejavu? tak seberapa, 
ada sesuatu yang tak terganti jika kita berkendara dengan kereta,

selalu ada rasa syukur yang mendalam, syukur atas kondisi saya, selalu ada peningkatan di setiap perjalanan,

ada rasa takjub yang berlebihan, melihat keelokan alam Indonesia dari balik kaca jendela, tak pernah bosan,

selalu saya terpukau melihat interaksi antar penumpang kereta, apalagi kereta ekonomi, inilah miniatur Indonesia, Miniatur yang bergerak, layaknya kondisi Indonesia yang juga tampak bergerak, padahal orang didalamnya enggan beranjak dari tempat duduk,

setiap perjalanan kereta adalah momen instropeksi bagi saya, merenungi semua ke-alphaan yang telah terjadi, kekonyolan, dan kegilaan yang tak terkontrol, walaupun tak pernah saya sadar bagaimana cara menguranginya,

di dalam kereta, selalu saja ter-ngiang momen pertama naik kereta ke jakarta, momen yang pernah saya percayai sebagai awal kali pertama saya melacur pada kenyataan, tentu juga tak pernah lupa momen setiap akhir liburan kuliah, kala saya selalu berjanji untuk lebih belajar giat di semester berikutnya,

banyak kisah di setiap perjalanan yang ingin saya tuliskan, saya baru sadar, layaklah semua cerita itu saya tuturkan, karena terlalu manis untuk dibiarkan menguap,

layaknya perjalanan hari ini, di kursi depan sebelah saya, berjejer dalam satu baris dua keluarga muda, kalau lihat dari wajah, 
umurnya gag jauh diatas saya, masing-masing telah berputri satu, 
dalam gerak tubuh mereka terbaca kegembiraan akan buah hati, keceriaan yang tak terdefinisikan dengan materi,

lantas kulihat potret diri memantul dari cermin jeldela kereta, apa yang kamu cari? bisik ibu terdengar lirih kembali, seperti apa yang kamu cari?

dalam setiap perjalanan ini cuma saya maknai sebagai upaya menjawab keresahan-keresahan yang menggelayut, 
motivasi? semoga reda semua resah ini, saat kita tahu bahwa banyak usaha telah kita coba dan ternyata resah tak perlu jawaban rumit,

entah dimana akhir dari setiap perjalanan akan berujung, saya selalu mengambil sikap untuk tidak mau lebih awal tau, walaupun banyak orang "sok" tau menasihati saya dimana jalan ini akan berujung, tapi bukankah kita percaya hanya Tuhan yang menentukan, dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan ditentukannya, lantas mengapa kita masih bersikeras untuk tidak mau mencoba, seolah kita tahu apa yang akan terjadi di ujung cerita perjalanan ini, 

-tersesatlah maka akan kamu temukan jatidirimu-
11.10.13
kreta bengawan, jakarta-klaten
perjalanan dalam rangka liburan panjang lebaran haji
perjalanan dalam rangkaian trip ke lawu,

apa mimpi bagimu?
mimpi itu keinginan yang terkatalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar