Senin, 02 Januari 2023

Pasca covid

Terakhir postingan di blog ini tahun 2017, waktu yang sudah sangat lama. Dalam hiatus tersebut banyak hal baru muncul, yang tak pernah terbayangkan ada atau terjadi di tahun 2017, setidaknya tidak terbayangkan terjadi secepat ini. Pekerjaan remote jarak jauh sudah ada sejak era internet dimulai, tetapi kondisi kerja yang memaksa banyak kantor kosong dan mempersilahkan para pekerjanya menyelesaikan pekerjaan dari rumah tak pernah terbayangkan akan terjadi secara masif seperti di triwulan 1 tahun 2020 s.d pertengahan 2021 kemarin.  Gegar teknologi karena adanya lompatan kemajuan IT tentu bukan hal baru, sederet aplikasi muncul untuk memudahkan bertahan dalam jaringan. Semua perubahan mendadak itu dilakukan bukan atas dasar kebutuhan dan melek teknologi, tetapi dipaksa beradaptasi karena pandemi covid-19.

2023 ini, kita memasuki masa pasca covid, PPKM telah resmi dihapuskan oleh pemerintah. Pasca covid bukan berarti virus covid telah lenyap, pasca covid berarti kita telah terbiasa dengan kondisi dimana covid adalah bagian dari keseharian, bukan liyan dan sesuatu asing lagi. 

Hiatus lama kemarin juga memunculkan fenomena burnout, saya senang mengartikan kelelahan berkepanjangan. Ketika pekerjaan dipaksa dilakukan secara daring dari rumah atau dari suatu tempat di luar jangkauan kantor, ada persepsi bahwa waktu yang dimiliki juga semakin banyak, karena tidak terbuang untuk perjalanan dan semakin kondusif karena bersama keluarga, sehingga beban kerja seakan dilipat gandakan. Padahal posisi kerja secara remote tersebut saat itu terbebani ketakutan untuk terus dapat menjaga sistem imun diri sendiri dan keluarga, agar tidak terinfeksi covid-19.

Pasca covid tentu akan memunculkan kecanggungan baru, apakah sistem bekerja jarak jauh ini masih bisa dipertahankan? Jarak jauh atau konvensional datang ke kantor, akankah beban kerja akan terus menumpuk, menjaga sistem imun sudah bukan alasan kembali? Tapi, dari pengamatan sepintas pasca covid telah menciptakan tren baru, kerja secukupnya-perbanyak hiling-jaga kewarasan? Apakah itu akan berlanjut di 2023 ini?

- - -

Tulisan ini hanya flash back ringkas, mendokumentasikan masa-masa yang hilang dari hari pertama setelah pemilu 2019 sampai dengan satu tahun menjelang tahun pemilu 2024. Banyak hal mungkin selayaknya dilupakan saja, dihilangkan dari arsip dokumentasi linimasa, tapi ketika covid-19 mengetuk di akhir triwulan pertama 2020, lintasan waktu langsung mengirim kita begitu saja di awal 2023.
Seperti ada ruang kosong dalam rentang waktu tersebut… 
Rentang waktu kosong itu telah memakan banyak nama, saudara sepupu, sahabat, teman sejawat, keluarga teman sejawat, tetangga rumah… hampir setiap hari di bakda ramadhan 2021, setiap pagi ketika membuka gawai selalu ada berita duka, baik dari nama-nama yang sangat kita kenal, yang sepintas kenal atau yang hanya dapat mendoakan karena nama dukanya tersebar secara berantai di grup-grup whatsapp.

Nama-nama yang terhapus dalam rentang waktu itu bisa saja adalah Ayah-ibu-suami-istri-anak-rekan kerja, yang duka dan kehilangannya nyata bagi mereka yang ditinggalkan.

lantas bagaimana 2023? tahun pasca covid…semoga kesehatan tetap bersama kita yang masih ditinggal disini, apa ada hal lain yang lebih buruk dari rentang waktu itu? paling tidak kita telah terbiasa saling bergandeng tangan untuk melewatinya,

siapa kita? hahahaha seperti acara motivasi aja,
kita adalah orang-orang biasa yang dicatat namanya saat menjelang pemilihan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar