Kamis, 05 Mei 2011

Skenario

Menurut saya film (movie) dikatakan bagus jika sang sutradara mampu mengemas skenario yang disajikan secara apik, tentu saja dengan tidak mengenyampingkan faktor-faktor lain yang turut berpengaruh. Di dalam skenario telah ditentukan arah cerita sekaligus akhir dari sebuah film, dimana sang pembuat skenario-lah yang berkuasa, tak peduli apa pendapat penonton, bagaimana sebaiknya akhir film dan tak menghiraukan seharusnya yang baik bagaimana menurut kebiasaan, karena sang pembuat skenario adalah "tuhan" cerita tersebut. Semakin tidak dapat ditebak dari awal bagaimana nanti jalan cerita sebuah film, semakin menambah point plus sebuah film dikatakan bagus.
Jika saya berandai-andai, perjalanan hidup setiap orang adalah sebuah film lantas apa benar garis nasib adalah skenario hidupnya? Sebagaimana yang diyakini, "hidup" ini sudah digariskan. apapun yang sudah terjadi dan yang akan terjadi sudah dibuat oleh Sang Director. Lantas apakah juga masih berlaku pendapat saya, bila perjalanan hidup seseorang sukar ditebak kemana arahnya maka itu lah "film hidup" yang bagus.
setiap langkah=skenario hidup kita
Selayaknya di dalam film, dimana para aktor bermain sesuai dengan peran yang diberikan dan mengikuti alur cerita yang tertera dalam skenario, kita pun tanpa disadari melakukan hal yang sama. Mengemban sebuah karakter watak yang diberikan dan perlahan menapaki setiap sekuel takdir kita.
Tak jarang film yang bagus membawa emosi para penonton ke dalam  suasana yang ada, terkadang penonton merasa gregetan atau malah tidak setuju terhadap alur dalam film tersebut, 'ini kok begini', 'seharusnya tidak begitu'.
Dalam skenario hidup kita, banyak hal memang masih menjadi misteri bagaimana nanti akhirnya, tapi ada pula yang sudah dapat ditebak bagaimana kelanjutan ceritanya (baca:oleh banyak orang).
Lantas bagaimana dengan orang-orang (red:penulis) yang masih mencari-cari karakter yang ingin dibawakan, yang masih belum tersadar bahwa hidup ini sudah ada skenarionya, yang tidak percaya akan pendapat orang lain mengenai akhir dari  "salah satu" sekuel hidupnya???
Apakah dalam "film hidup" ini berlaku juga tebakan murahan seperti di sinetron televisi, kisah cinta "terlarang" tidak akan berujung bahagia di akhir episode nanti (sad ending), mungkinkah sebaliknya?

#ditulis dalam proses mencari apa arti kata "ikhlas"
 dan diposting sehabis hujan pertama di bulan Mei 2011
(gambar diunduh dari si-jalang.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar