Rabu, 22 Februari 2012

ACUH

“Kesuksesan tidak ada yang instan, begitupun dengan kegagalan. Semakin lama bersikap acuh dengan situasi seperti ini, hanya akan mempersilahkan kegagalan untuk menemukan bentuk terbaiknya.” Potongan kalimat tersebut mengutip sebuah postingan di Signora 1987. 

dan mengamini potongan tersebut, hari ini sepertinya adalah perwujudtan awal akibat sikap acuh terhadap keadaan diri sendiri.
Hari ini, akhir-akhir ini, beberapa waktu ini, belakangan ini,



Sedang dalam suasana demotivated kalau gag mau dibilang sedang unmotivated;
Seakan saya pun enggak mau tahu apa penyebabnya,
Gag pengen jadi tahu juga bagaimana solusi jalan keluarnya,

Mencoba mengkaitkan dengan banyak hal, tetapi ujungnya acuh dan tak mau tahu apa yang menjadi pangkal persoalan,
"...efek usaha berhenti rokok?..."
"...problematika romansa kawula muda?..."
sepertinya dua hal tersebut terlalu absurd #meminjam istilah teman saya, untuk dijadikan biang keladi

"...jadi ikut kepikiran, karena terkuaknya untold story orang-orang disekitar kita?..."
"...gagal settle dengan lingkungan kerja... masih muda, kondisi lingkungan kerja, pertentangan nurani (walah) dll?..."
"...alot alot alot unfinished task karena gag seimbangnya beban kerja?..."
"...masih belum siap meneruskan sebuah estafet tanggung jawab?..."
hahahahaha alasan diatas pun terlalu naif untuk dijadikan kambing hitam atas penurunan performa ini,,

lantas apa lagi ya yang bisa dijadikan pelarian argumen atas penurunan semangat juang ini??
apa iya karena memutuskan menunda sementara hasrat kuliah?? toh hal tersebut adalah keputusan pribadi tanpa tekanan dan ditekan, tanpa intervensi dan mengintervensi orang lain wkwkwkwkwk,,
apa iya karena ada isu rolling dan promosi pejabat struktural, yang katanya turut mencomot "bapak" saya untuk dirolling ke "tempat" lain,, huahahahahaha ini mungkin alasan paling gag realistis tapi bisa disiapkan sebagai senjata ngeles paling utama,

Mutasi dan promosi adalah hal yang wajar untuk terus menjaga keseimbangan dan kesehatan sebuah organisasi, bahkan promosi diibaratkan NOS-nya mobil balap bagi laju sebuah organisasi,
Lantas kenapa saya musti risau dengan adanya rencana mutasi yang melibatkan bos saya?

Semua bermula dari masa pra-pegawai yang berlangsung cukup "gemilang",
Kepercayaan dan kepercayaan diberikan untuk seorang pegawai yang masih berlabel "calon",
Kadang saya sadar, bahwa ekspektasi atasan saya terlalu besar, "mungkin" tidak sadar pada kualitas saya,
Tapi hal tersebut saya tepis, bukan kualitas yang menyebabkan tugas yang diberikan selesai, tetapi saya yakin tanggung jawab untuk menjawab kepercayaan itulah yang selama ini mendorong saya untuk maju dan terus maju,,,
ya tanggung jawab dan kepercayaan, sejoli yang mengikat janji dibalik masa magang saya,

Lantas apa hubungannya tanggung jawab-kepercayaan dengan mutasi dan promosi???

Hal ini lah yang acuh tidak saya pedulikan,, HAHAHAHAHAHA.......

Semoga saya diberika kepercayaan karena memang "atasan" saya melihat sesuatu yang "lain" dalam diri saya, dan setelah beliau mutasi, semoga saya tetap memperlihatkan sesuatu yang "lain" tanpa harus menjadi sesuatu yang "umum", apapun keadaannya, dimanapun lingkungan kejanya, dan pastinya siapapun bosnya,
hahahahahaha..................
hanya sebuah analitika menggelitik dari "staf" baru yang selalu tergelitik dengan banyak tingkah tengik ******.

Sebelum bapak pergi, ijinkan saya untuk berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan,, semoga saya terus dapat belajar sebagaimana bapak telah bimbing selama ini.
Bagi seorang staf baru, kebanggaan bagi saya adalah ketika turut men-support atasan dimasa sulit, dan tidak turut ketika beliau sedang dalam puncak kesuksesan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar